Mendengar kata kapitalisme maka akan terbayang kesuksesan
negara penganut paham tersebut pada segi perekonomian karena kesuksesan
industrialisasinya, namun apa yang akan anda bayangkan jika mendengar kata
Kapitalisme yang semu ?-yc-
Berikut ini saya akan membahas tentang Kapitalisme Semu
untuk menambah pengetahuan, setidaknya untuk pemahaman bagi mahasiswa pada
umumnya dan mahasiswa jurusan administrasi pada khususnya.-yc-
Kapitalisme semu sering terjadi pada negara dunia ketiga
yang ingin dan sedang menganut paham kapitalisme. Negara dunia ketiga yang
dimaksud disini merupakan negara-negara berkembang (termasuk Indonesia). Kenapa
sering terjadi pada negara dunia ketiga ? karena negara dunia ketiga yang
menganut paham kapitalisme merupakan negara yang belum memiliki cukup modal
untuk dapat mandiri dalam berindustri sehingga negara tersebut meminjam modal
kepada negar-negara maju seperti United States of America, China, dan negara
kapitalis murni lainnya untuk memulai kemandirian kapitalis negara nya. Namun modal
yang dipinjam biasanya lebih berakhir pada ketergantungan negara peminjam modal
kepada negara pemberi modal, yang akhirnya industri yang dibentuk akan dikelola
oleh pihak pemberi modal dan pihak asing lain, industri disini meliputi
industri dibidang barang jadi ataupun industri untuk mengelola sumber daya
alam. Hal utama yang menyebabkan industri yang harusnya menjadi hak dalam
negeri akhirnya dikelola oleh pihak asing adalah kesaktian dari modal yang
diberikan oleh pemberi modal. Modal yang diberikan berbuntut pada adanya campur
tangan negara pemberi modal terhadap kebijakan atau peraturan yang dibentuk
pada negara peminjam modal. Sehingga pihak pemerintah akan mengikuti dan
menyetujui kebijakan yang lebih memberi keuntungan bagi negara pemberi modal,
untuk imbalan bagi negara peminjam modal maka akan diberikan royalti sejumlah
berapa persen kesepakatan pemerintah dalam negeri dengan pihak penanam modal,
namun keuntungan hasil industri akan lebih menguntungkan pihak penanam modal. Negara
pemberi modal tetap ingin mencari aman dalam hal pengerukan keuntungan dengan
memanfaatkan perlindungan dari hukum negara.-yc-
Berawal dari modal yang mempengaruhi kebijakan maka pihak asing dengan
leluasa mendirikan industri di negara dunia ketiga. Hal ini akan menciutkan
nyali para usahawan dalam negeri dan merasa kalah sebelum bersaing. Sehingga kapitalis
yang seharusnya bertumpu pada industrialisasi yang mandiri menjadi kapitalis
yang bergantung pada modal pihak asing. Para usahawan yang harusnya menjadi
tulang punggung berdirinya suatu negara kapitalis menjadi usahawan kerdil di
negaranya sendiri. Itulah mengapa kapitalis di negara dunia ketiga cenderung
menjadi kapitalisme semu. Kapitalis pada negara dunia ketiga akan menjadi
kapitalisme yang terkena
penyakit kretinisme (tetap kerdil, tidak bisa besar dan sulit berkembang).-yc-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar